Minggu, 19 Desember 2010

Cara Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam

Cara Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam

Pendidikan anak dimulai dari awal pernikahan hingga hadir seorang anak dalam rumah tangga.

Anak merupakan salah satu anugerah terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Kehadiran seorang anak dalam sebuah rumah tangga akan menjadi generasi penerus keturunan dari orang tuanya.

Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''

Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak bisa berwarni-warni: berperangai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Dalam Alquran atau hadis Nabi Muhammad SAW, telah diterangkan tentang tata cara mendidik anak. Di antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak membantah perintah-Nya, tidak berbohong, dan sebagainya. [Lihat QS 9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 4:36, 6:151, 12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15].

Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk memberi nafkah kepada kedua orang tuanya [2:215, 30:38], anak juga berkewajiban memberikan nasihat kepada orang tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45], mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28], serta memelihara dan merawatnya ketika mereka sudah tua [QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].

Pendidikan anak
Berkenaan dengan cara mendidik anak ini, Abdullah Nashih Ulwan merumuskan tata cara mendidik anak dengan baik dan benar. Sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah SAW. Secara lengkap, ia menuliskannya dalam sebuah kitab yang berjudul Tarbiyah al-Awlad fi al-Islam (Pendidikan Anak Menurut Islam).

Secara umum, isi kitab ini sangat mendasar, padat, komprehensif, dan lengkap dengan petunjuk praktis dalam mendidik dan membimbing seorang anak agar menjadi anak yang saleh.

Secara lebih khusus lagi, setidaknya ada dua persoalan inti dari karya Abdullah Nashih Ulwan ini. Pertama, visinya tentang makna pendidikan. Menurut Ulwan, pendidikan bukan sekadar perlakuan tertentu yang diberikan kepada anak untuk mencapai sebuah tujuan.

Kedua, visi tentang pendidikan anak. Dalam pandangan Ulwan, setiap anak memiliki kehidupan sosial, biologis, intelektual, psikis, dan seks. Dalam kehidupan sosial, setiap anak pasti terlibat dengan berbagai pihak, seperti orang tua, guru, tema, tetangga, dan orang dewasa. Dan, anak tidak dengan sendirinya dapat berhubungan dengan berbagai pihak itu sesuai atau selaras dengan tuntunan Alquran dan sunah (Islam). Karena itulah, kata Ulwan, setiap anak memerlukan bimbingan dan nasihat agar mereka bisa berjalan dengan lurus.

Pernikahan
Dari kedua visi yang dimaksudkan Ulwan, terutama pada visi pertama mengenai pendidikan, ia memulainya dengan bab pernikahan. Tentu, ada pertanyaan besar, mengapa masalah pernikahan ditempatkan pada urutan pertama mengenai pendidikan anak dalam kitab ini?

Bagi Ulwan, pernikahan adalah awal mula terjadinya hubungan dan interaksi antara seorang suami dan istri dalam melanjutkan garis keturunan. Ulwan tidak membatasi pernikahan itu pada hubungan ragawi antara seorang pria dan wanita belaka. Ia lebih menyingkap makna pernikahan dalam rangka keberadaan atau eksistensi manusia, menyangkut kemaslahatan hidup pasangan suami istri.

Kemaslahatan hidup yang damai, indah, tenteram, dan bahagia baru bisa diwujudkan dari sebuah pernikahan. Sebab, dari pernikahan akan terjadi peningkatan tanggung jawab, baik sebagai seorang suami dan istri maupun sebagai pasangan ayah dan ibu (orang tua). Karena itulah, jelas Ulwan, sebelum menikah, seorang suami atau istri harus mencari pasangan yang berasal dari keluarga yang baik, taat beragama, kaya, dan gagah (tampan, cantik). Tujuannya agar dapat terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Sebuah pernikahan sangat berkaitan erat dengan keturunan (anak). Anak merupakan pelanjut (penerus) eksistensi sebuah keluarga. Karena itu, Islam mengajarkan pula agar sebelum menikah hendaknya dapat diketahui keluarga pasangan mempunyai keturunan yang banyak (mudah melahirkan, tidak mandul).

Abdullah Nashih Ulwan menempatkan pernikahan sebagai prasyarat untuk menyelenggarakan pendidikan anak secara Islami. Prasyarat lainnya adalah kasih sayang yang harus tercermin pada seluruh perilaku orang tua dalam berhubungan dengan anak yang sekaligus dipersepsikan oleh anak sebagai ungkapan kasih sayang dari orang tuanya.

Sejak dini
Ulwan menambahkan, prasyarat pendidikan harus dimulai sejak dini. Ketika anak masih berada dalam kandungan, seorang ibu harus rajin mengajarkan akhlak yang positif. Selanjutnya, ketika anak telah dilahirkan ke dunia, langkah awal adalah dengan dilantunkannya kalimat tauhid (azan pada telinga kanan dan iqamat di telinga kiri). Kemudian, orang tua berkewajiban untuk memberikan nama yang baik pada anak, melakukan akikah (pemotongan hewan dan rambut anak), mengkhitankannya, dan menyekolahkannya.

Hal tersebut, kata pengarang kitab ini, merupakan manifestasi dari kepedulian orang tua terhadap anak dalam mendidiknya, yang dimulai sejak dari kandungan, saat kelahiran, hingga ia mulai beranjak dewasa. Dan, pendidikan pada anak ini harus dilakukan secara simultan dan berkesinambungan, tanpa henti.


Belajar dari Kehidupan

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, ketika seorang anak telah lahir, mulai saat itulah pendidikan pada anak diberikan secara lebih intensif. Sebab, pendidikan yang kurang dari kedua orang tuanya dapat membuat anak terpengaruh dengan lingkungannya.

Mengutip kata-kata Dorothy Law Nolte, setiap anak akan belajar dari kehidupannya. Berikut pandangan Dorothy Law Nolte bila anak dibesarkan dengan berbagai sikap dari kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.


Mengembangkan Kepribadian dan Jiwa Sosial Anak

Sebagaimana dikatakan Dorothy Law Notle, seorang anak akan senantiasa belajar dari kehidupannya. Bila kehidupannya mengajarkan sesuatu yang baik, anak pun akan turut menjadi baik. Sebaliknya, bila lingkungan dan kehidupannya mengajarkan anak perbuatan buruk, sikap dan tindakan kesehariannya pun akan buruk pula.

Dalam kitab Tarbiyah al-Awlad fi Al-Islam karya Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan anak khususnya tentang kepribadian dan jiwa sosial anak sangat penting. Sebab, dari kepribadian dan jiwa sosialnya akan terbentuk karakter anak tersebut.

Dalam visinya tentang pendidikan anak, Ulwan membagi cara pendidikan anak dalam beberapa hal. Di antaranya adalah kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks. Dalam kehidupan biologis, orang tua berkewajiban memerhatikan kesehatan mental dan jiwa anak. Anak berhak mendapatkan makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, olahraga, dan kesegaran jasmani dari kedua orang tuanya.

Sementara itu, dalam kehidupan intelektual, orang tua berkewajiban memasukkan anak pada lembaga pendidikan (sekolah) yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak memiliki akal sehat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (ilmu). Potensi ini memberikan dorongan kepada anak untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya.

Dari sisi kehidupan psikis, Ulwan menyoroti sifat negatif dan positif yang sering dijumpai pada anak. Sifat negatif di antaranya malu tidak pada tempatnya, takut, rendah diri, marah, hasut, iri hati, dan lain sebagainya. Sifat negatif ini akan diimbangi oleh sifat positif, seperti rasa cinta dan kasih sayang serta keadilan.

Kehidupan sosial
Dalam kehidupan sosial, Ulwan memandang bahwa setiap anak akan terlibat dalam kehidupan pihak lain (orang tua, teman, guru, tetangga, dan masyarakat). Dan, ia sangat bergantung pada kehidupannya itu.

Dalam pandangan Ulwan, segi kehidupan sosial anak itu meliputi semangat persaudaraan, kasih sayang, toleransi, pemaaf, berpegang pada keyakinan (kebenaran), dan tanggung jawab.

Kemudian, dalam pergaulan sehari-hari, anak akan belajar kaidah kehidupan, seperti etika makan, minum, tidur, belajar, hormat pada orang tua, teman, tetangga, orang yang lebih dewasa, dan lainnya.

Yang tak kalah pentingnya dari kehidupan sosial ini adalah pendidikan seks. Menurut Ulwan, yang dimaksud pendidikan seks adalah masalah mengajarkan, memberi pengertian, dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan seks, naluri, dan perkawinan pada anak sejak akalnya tumbuh dan siap memahami hal-hal di atas. Hal itu diajarkan sesuai dengan tuntunan Alquran atau sunah Rasulullah SAW.

Dalam pandangan Ulwan, ada beberapa cara dalam mengajarkan pendidikan seks pada anak. Ia membagi cara pengajaran pendidikan seks pada anak dalam beberapa tingkatan.
(1) Untuk anak berusia 7-10 tahun, anak diajari tentang sopan santun dan meminta izin masuk rumah orang lain dan santun cara memandang.
(2) Pada usia 10-11 tahun, ketika anak memasuki masa pubertas, anak harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat membangkitkan hawa nafsu dan birahinya.
(3) Pada usia 14-16 tahun, yang disebut dengan usia remaja, anak harus diajari etika bergaul dengan lawan jenis bila ia sudah matang untuk menempuh perkawinan.
(4) Setelah melewati masa remaja, yang disebut dengan masa pemuda, anak harus diajari etika menahan diri bila ia tidak mampu kawin. Rasulullah SAW mengajarkan berpuasa.
(5) Pada usia yang sudah cukup, segeralah menikahkan anak.

Bolehkah mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini? Pertanyaan ini kerap diajukan masyarakat mengenai pendidikan seks pada anak. Mereka khawatir bila pendidikan seks diajarkan sejak dini, setiap anak akan mencoba melakukannya. Apalagi, tidak setiap saat anak berada dalam pengawasan.

Menurut Ulwan, boleh saja mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Namun, harus dengan cara yang benar dan hati-hati. Menurutnya, ada pendidikan seks yang boleh diajarkan sejak dini dan ada yang tidak perlu disampaikan. Karena itu, jelas Ulwan, dibutuhkan kehati-hatian orang tua dalam mengajarkan pendidikan seks.

Sumber: www.republika.co.id

Tips-tips Menjadi Anak Soleh dan Solehah

Tips-tips Menjadi Anak Soleh dan Solehah


Bismillahirrahmanirrahim…

Anak Soleh….

Itulah yang bermain difikiran anak…anak soleh atau solehah ni idaman setiap mereka yang bergelar anak… adakah kita tergolong dalam ciri – ciri anak soleh dan solehah??? Mari kita fikir sejenak..

1 ) Mentaati kedua ibu bapa

Anak yang soleh dan solehah ini sentiasa mentaati ibu bapa mereka selagi mana ia tidak terkeluar dari syarak…Kita yang sebagai anak ni adakah sentiasa mentaati kedua ibubapa kita ??? cube kita renung dan muhasabah balik diri kita…adakah kita pernah menaikkan suara di depan mereka ataupun kita pernah menyakiti hati mereka ???
Moga-moga kita tidak tergolong didalam golongan di atas…

Firman ALLAH di dalam surah AL-ISRAA’ ayat yang ke 23 juzuk yang ke 15 yang bermaksud : “ Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain DIA ( ALLAH ) dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibubapa mu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah “ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia “.

Disini dapat kita melihat betapa untuk kita hendak menjadi anak yang soleh dan solehah perlu mengelakkan diri kita daripada berlaku kasar kepada kedua ibubapa kita apatah lagi meninggikan suara dihadapan mereka ketika mereka sudah lanjut usia…sentiasalah kita berdoa kepada kedua ibubapa kita dengan doa yang setiap kali kita baca selepas selesai solat : “ Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua ibubapaku , kasihani mereka sepertimana mereka mengasihiku dan mendidikku sejak kecil lagi “.amiin…

2 ) Tingkahlaku dijaga dan akhlak dipelihara.

Anak soleh dan solehah sentiasa menjaga tingkah laku daripada melakukan perkara-perkara yang boleh mengaibkan diri…apatah lagi melakukan perkara yang boleh mendatangkan malu kepada keluarga…Tidak dinafikan manusia tidak terlepas daripada melakukan dosa terutama dosa kecil yang kadang kala kita tidak perasaan perkara yang kita buat itu mendatang dosa…tetapi ALLAH itu Maha Pengampun…apabila kita melakukan dosa , cepat-cepat kita beristiqfar dan memohon ampun kepada Yang Maha Esa…Untuk menjadi anak yang soleh dan solehah perlu kita menjaga akhlak kita,kerana akhlak merupakan faktor utama untuk menjadi anak yang soleh dan solehah, jika akhlak kita tidak dijaga tidak mungkin kita akan menjadi anak yang soleh dan solehah…

3 ) Amalan dijaga kerana Yang Maha Esa

Anak yang soleh dan solehah perlu menjaga amalan , dan amalan itu adalah semata-mata kerana Yang Maha Esa…Kadang-kadang kita sebagai manusia ini juga ada culas didalam melakukan amalan kepada Allah terutamanya di dalam solat…untuk menjadi anak yang solehah dan solehah perlu mendahulukan perkara yang wajib seperti solat diawal waktu…macam mane kita mahu menjadi anak yang soleh dan solehah jika solat kita tidak dijaga…apabila solat
kita dijaga insyaAllah,amalan – amalan kita akan menjadi lebih teratur…selain itu juga untuk menjadi anak soleh dan solehah ialah perlu menjadikan al-quran sebagai sahabat karib dikala senang dan susah…sentiasa basahi lidah dengan al-quran dan zikrullah…insyaAllah,untuk menjadi anak yang soleh dan solehah ada didalam setiap diri setiap mereka yang bergelar anak.

4 ) Tiada cinta selain cinta kepada Allah, Tiada rindu selain rindu kepada Rasulullah

Cinta merupakan fitrah bagi setiap manusia kerana manusia sememangnya memerlukan pasangan , Bagi anak yang soleh dan solehah, cinta Allah mengatasi cinta segala-galanya…apabila cinta Allah telah bertakhta dihati, cinta kepada Rasulullah adalah cinta seterusnya dan cinta ibubapa selepas itu…tiada istilah couple bagi setiap insan yang belum berkahwin kerana ia adalah nafsu semata-mata…bercinta selepas kahwin adalah nikmat yang paling berharga bagi setiap pasangan itu…oleh itu, bagi pasangan yang telah telanjur bercinta apa kata halalkan perhubungan itu dengan perkahwinan…nak jadi anak soleh dan solehah tak ??? Bila bercinta , mesti ada perasaan rindukan ??? Persoalannya, adakah rindu kita pada Rasulullah lebih lagi ataupun rindu pada kekasih mengatasi segala-galanya ??? Perkara ini sebenarnya tidak dapat dinafikan bilamana kita melihat sendiri anak-anak muda kita bilamana teknologi semakin canggih, perasaan itu boleh diluahkan melalui pelbagai cara seperti di handphone melalui ‘sms’…yahoo messenger dan sebagainya…tetapi kita kena ingat, biarlah rindu pada Rasulullah mengatasi segala-galanya…itulah ciri-ciri ingin menjadi anak soleh dan solehah.

5 ) Kasih sayang hanya pada ibubapa, Guru dan teman-teman sentiasa dikasihi…

Anak soleh dan solehah perlu meletakkan kasih saying ibubapa yang paling utama daripada kasih sayang selain mereka kerana tanpa mereka tidak mungkin kita dilahirkan kedunia ini.Kita boleh melihat pengorbanan seorang ibu yang menanggung keperitan dan kepayahan mengandungkan kita selama 9 bulan 10 hari.Ibu jugalah yang sanggup bersengkang mata apabila anak tidak tido malam apatah lagi jika anak itu sakit,ibu jugalah yang akan menjaga kita.Jadi betapa kita wajib memberikan kasih sayang kepada ibu kita.Bapa juga tidak kurangnya,mencari rezeki untuk memberi makan kepada anak-anak dan menghantar anak-anak untuk menuntut ilmu.Apakah kita tidak merasakan betapa besar pengorbanan bapa kepada setiap anak…

Guru merupakan ibubapa kedua kita apabila berada disekolah…tiada guru yang mengajar anak murid mereka untuk bersikap biadap apatah lagi mengajar perkara – perkara yang tidak berfaedah…mereka semua mahu anak-anak murid mereka berjaya dan menjadi insan yang berguna untuk keluarga dan masyarakat..itulah sifat bagi seorang anak soleh dan solehah iaitu mengasihi dan menghormati guru-guru.

Anak soleh dan solehah juga perlu mengasihi teman-teman, tetapi sebelum itu biarlah mencari teman yang memberikan faedah kepada kita dengan saling ingat mengingati antara satu sama lain…bukan sekadar kawan biasa…sanggup berkorban dikala susah dan senang…itulah sebaik-baik teman…

Pesanan untuk anak lelaki

Buat anak lelaki…tanggungjawab sebagai anak lelaki lebih besar daripada anak perempuan…kerana apabila seseorang bapa telah kembali bertemu dengan Maha Pencipta, maka anak lelakilah yang perlu memikul tanggungjawab sebagai ketua keluarga…menjaga ibu dan keluarga…Oleh itu,apa yang perlu anak lelaki buat adalah, perlu mendalami ilmu terutama ilmu agama…jika kita melihat pada zaman sekarang, apabila berlaku kematian keluarga, terutama ibu bapa, ada anak-anak yang telah menswastakan untuk menguruskan jenazah ibu bapa mereka, anak-anak hanya perlu membayar…ini bukanlah ciri-ciri dan sifat-sifat anak yang soleh dan solehah…justeru itu perlulah anak lelaki perlu mendalami ilmu agama…anak lelaki juga perlu menjadi imam didalam solat sekiranya ibubapa suruh, bilamana solat berjemaah dirumah, keakraban dan bahagian dalam keluarga itu terpancar…anak lelaki juga perlu menjaga dan membimbing keluarga terutama yang ada kakak atau adik perempuan…tanggungjawab anak lelaki adalah memastikan mereka ini menjaga aurat dan batas-batas pergaulan.

Pesanan untuk anak perempuan

Buat anak perempuan, tanggungjawab kita tidaklah seberat tanggungjawab anak lelaki, tetapi tidaklah kita sebagai anak perempuan mengambil kesempatan daripada itu…anak perempuan perlu menjaga aurat dan batas pergaulan mereka…dari segi aurat, anak perempuan perlu melabuhkan tudung hingga ke dada dan tidak memakai pakaian yang menjolok mata ataupun pakaian yang ketat…sesungguhnya bilaman seorang anak perempuan itu melakukan dosa , bukan sahaja diri sendiri yang menanggung dosa, tetapi bapa juga menanggung dosa anak perempuan itu…apakah kita tidak ada rasa kasih sayang kepada seorang bapa??? Amat kejam kepada mereka yang melakukan perkara sedemikian…ingatlah, sesungguhnya amat mudah mereka yang bergelar wanita itu untuk masuk syurga dan amat mudah juga untuk masuk ke neraka…ambillah untuk mudah masuk syurga dengan sentiasa mentaati perintah Allah dan meninggalkan laranganNya…untuk memilih calon suami, carilah calon suami yang bukan sahaja tahu asas dalam agama tetapi mampu membimbing seorang isteri…yang boleh menjadi imam dalam keluarga, dan mampu bertanggungjawab dalam keluarga….

“ Anak soleh dan solehah sebagai harta, tidak jemu berdoa , agar sejahtera terpelihara”.

sumber: http://www.kampungfm.com

CIRI-CIRI SUAMI SOLEH

CIRI-CIRI SUAMI PILIHAN ALLAH SWT
Posted January 11, 2007 by nurjeehan in Cinta, Perkahwinan, Wanita & Keluarga. 145 Comments

KASIH manusia sering bermusim,
sayang manusia tiada abadi.
Kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti.

suamisoleh.jpgITULAH sedikit dari bait-bait lagu Raihan. Lantaran kasih manusia yang sering bermusim dan sayangnya yang tidak kekal lama, kita perlu sentiasa berwaspada terutamanya dalam memilih pasangan. Andainya sedikit daripada cinta itu hendak diberi pada seseorang yang boleh digelar suami, secara ringkas pilihlah seorang lelaki yang…

* Kuat agamanya
Biar sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.

* Baik akhlaknya
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.

* Tegas mempertahankan maruah
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?

* Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.

* Pemurah tetapi tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.

* Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.

* Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.

* Rakan pergaulannya
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.

* Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.

* Tenang wajah
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

Rabu, 08 Desember 2010

BACAAN RUQIYAH

Aku berlindung dengan Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan tang terkutuk.

1.) Al-Fatihah ( Surah 1 : Ayat 1-7 )
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ (3) مَـالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ (7)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (1). Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam (2). Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3). Yang menguasai hari pembalasan (4). Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolonganMu (5). Tunjukilah kami jalan yang lurus (6). Iaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat (7).

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla r.a.: “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan Taurat? Ia adalah Al-Fatihah.
Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87: “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat besar kemuliaan dan faedahnya.”

2.) Al-Baqarah ( Surah 2 : Ayat 1-5 )
الم (1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ (3) والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5
Alif Lam Mim (1).
Kitab Al-Qur'an ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya daripada Allah dan tentang sempurnanya), ia pula menjadi petunjuk bagi orang yang (hendak) bertakwa (2).
Iaitu orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan ( mengerjakan ) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian daripada rezeki yang Kami berikan kepada mereka (3).
Dan orang beriman kepada Kitab "Al-Qur'an" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan kitab-kitab yang telah diturunkan dahulu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya) (4).
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang berjaya.

Janganlah kamu jadikan rumah kamu menjadi tempat-tempat yang kosong dari ibadat dan zikir.Sesungguhnya syaitan melarikan diri dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al-Baqarah.( Hadis riwayat Abi Ubaid )

3.) Al-Baqarah ( Surah 2 : Ayat 102 )
وَاتَّبَعُواْ مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ (102
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahawa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan
apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil iaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengerjakan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan : "Sesungguhnya kami hanya cubaan (bagimu),
sebab itu janganlah kamu kafir."
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi sesungguhnya mereka telah meyakini bahawa barangsiapa yang menukarkannya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, lalu mereka mengetahui (102).

4.) Al-Baqarah ( Surah 2 : Ayat 163-164 )
وَإِلَـهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (163)
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنزَلَ اللّهُ مِنَ السَّمَاء مِن مَّاء فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخِّرِ بَيْنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ لآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (164)
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (163).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang belayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keEsaan dan Kebesaran Allah) bagi kaum yang mahu berfikir (164).

5.) Al-Baqarah ( Surah 2 : Ayat 255 )
اللّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah, tidak ada tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (255).

Ayatul Kursi ini mengandungi khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadits yang menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman.

Ubay bin Ka’ab meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad S.A.W ditanya: Ayat apa yang paling agung di dalam Kitabullah? Nabi menjawab: Allah dan Rasulnya Maha Tahu. Beliau mengulang-ulang perkataan tersebut beberapa kali, kemudian Nabi berkata: Ayat Kursi. ( H.R Imam Ahmad )

6.) Al-Baqarah ( Surah 2 : Ayat 285-286 )
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ(286
Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya. Demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan); "Kami tidak membeza-bezakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali" (285).

Diriwayatkan daripada Abu Mas'ud al-Badri r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya.

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat seksa (dari kejahatan) yang dikejarkannya.
(Mereka berdo'a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolongilah kami menghadapi kaum yang kafir" (286).

Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.

7.) Al-Imran ( Surah 3 : Ayat 18-19 )
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُواْ الْعِلْمِ قَآئِمَاً بِالْقِسْطِ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (18) إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ (19
Allah menyatakan bahawasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana(18).

Sesungguhnya agama (yang diredhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, kerana kedengkian yang ada di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (19).

8.) Al-A'Araf ( Surah 7 : Ayat 54-56 )
إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (54) ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (55) وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam (54).

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (55).

Dan janganlah kamu membuat kerosakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (56).

9.) Al-A'Araf ( Surah 7 : Ayat 117-122 )
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ (117) فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ (118) فَغُلِبُواْ هُنَالِكَ وَانقَلَبُواْ صَاغِرِينَ (119) وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ (120)قَالُواْ آمَنَّا بِرِبِّ الْعَالَمِينَ (121) رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka secara tiba-tiba tongkat itu menelan apa yang mereka pura-pura adakan (117). Kerana itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan (118). Maka mereka kalah ditempat itu dan jadilah mereka orang-orang hina (119). Dan ahli-ahli sihir itu secara serta-merta bersujud (120). Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121). Iaitu Tuhan Nabi Musa dan Nabi Harun (122).

10.) Yunus ( Surah 10 : Ayat 81-82 )
قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللّهَ لاَ يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ (81)وَيُحِقُّ اللّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya." Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlansung pekerjaan orang-orang yang membuat kerosakan (81). Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya (82).

11.) Thoha ( Surah 20 : Ayat 69 )
وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang (69).

Dari Laits ( Putra Nabi Sulaiman ) berkata : Telah sampai kepadaku berita bahwa ayat-ayat ini ( dua ayat dari
Surah 10 : Yunus, Ayat 81~82 & Surah 20 : Thoha, Ayat 69 ) adalah ubat bagi pengaruh sihir.

12.) Al-Mukminun ( Surah 23 : Ayat 115-118 )
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116) وَمَن يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِندَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ(117) وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ (
Maka apakah kamu mengira bahawa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahawa kamu tidak dikembalikan kepada Kami (115)? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arasy yang mulia ( 116).

Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung (117). Dan katakalah: "Ya Tuhanku Berilah ampun dan berilah rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik (118).

Abdullah bin Mas’ud lewat dihadapan seseorang yang sedang sakit, lalu dia membacakan di telinganya ayat ini (Surah 23:al-Mukminun ayat 115 ~ 118). Lalu ( dengan izin Allah ) dia sembuh. Kemudian Ibnu Mas’ud menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah S.A.W. Rasulullah berkata: “Ayat apa yang kamu baca di telinganya?” Lalu dia memberitahukannya. Rasulullah berkata: “Demi Jiwaku yang ada pada genggamanNya, kalaulah seseorang yakin dengan membacanya (gunung boleh menghilang) pasti gunung tersebut akan menghilang”.

13.) As-Shaffat ( Surah 37 : Ayat 1-10 )
وَالصَّافَّاتِ صَفًّا (1) فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا (2) فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا (3) إِنَّ إِلَهَكُمْ لَوَاحِدٌ (4) رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِ (5) إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (6) وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطَانٍ مَّارِدٍ (7) لَا يَسَّمَّعُونَ إِلَى الْمَلَإِ الْأَعْلَى وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ (8) دُحُورًا وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ (9) إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ (10)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya (1).
Dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan maksiat) (2).
Dan demi (rombongan) yang membacakan pelajaran. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa (6).
Tuhan langit dan bumi, dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari (5).
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, iaitu bintang-bintang (6).
Dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap syaitan yang sangat derhaka (7).
Syaitan-syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (perkataan) para malaikat dan mereka dilemparkan dari segala penjuru (8).
Untuk menghalau mereka dan bagi mereka seksaan yang kekal (9).
Akan tetapi barangsiapa (diantara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka dia dikejar oleh suluh api yang cemerlang (10).

14.) Al-Ahqaf ( Surah 46 : Ayat 29-32 )
وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِم مُّنذِرِينَ (29) قَالُوا يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَى طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ(30) يَا قَوْمَنَا أَجِيبُوا دَاعِيَ اللَّهِ وَآمِنُوا بِهِ يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُجِرْكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (31) وَمَن لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِن دُونِهِ أَولِيَاء أُوْلَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ (32)
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan (29).
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah musa yang membakarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus (30).
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih (31).
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah dimuka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata (32).

15.) Ar-Rahman ( Surah 55 : Ayat 33-36 )
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ (33) فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (34)يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ (35) فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (36)
Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak akan dapat menembusinya melainkan dengan kekuatan (33). Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (34) Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyalaan api dan cairan tembaga maka kamu tidak akan dapat menyelamatkan diri (daripadanya) (35). Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (36)

16.) Al-Hasyr ( Surah 59 : Ayat 21-24 )
لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (21) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (22) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (23) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْأَسْمَاء الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (24)
Kalau sekiranya kami menurunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir (21).
Dialah Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (22).
Dialah Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang mengurniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan (23).
Dialah Allah, Yang menciptakan, Yang mengadakan, Yang membentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan dialah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (24).

Nabi S.A.W bersabda: “Barangsiapa yang membaca: “A’udzubil Allahis Samiil ‘Alim Minasy Syaithanir Rajim” tiga kali, kemudian (dilanjutkan dengan) membaca tiga ayat terakhir dari Surah Al-Hasyr di pagi hari. Allah mewakilkan baginya 70.000 malaikat yang terus menerus mendo’akan dia sampai petang. Dan jika dia meninggal pada hari itu, matinya dianggap mati syahid. Dan barangsiapa membacanya di petang hari, maka baginya kedudukan seperti itu (seperti keutamaan orang yang membaca di pagi hari).” (H.R. Ahmad)

17.) Al-Jin ( Surah 72 : Ayat 1-9 )
قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا (1) يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ وَلَن نُّشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا (2) وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا (3) وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا (4) وَأَنَّا ظَنَنَّا أَن لَّن تَقُولَ الْإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا (5) وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا (6) وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا (7)وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاء فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا (8) وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ فَمَن يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَّصَدًا (9
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah (Wahai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahawasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Al-Qur'an), lalu mereka bertanya: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Qur'an yang menakjubkan (1).
Kitab yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya (2).
Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan Kami, dan bahawasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak." (4)
Dan bahawasanya: orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah (5).
Dan bahawasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan (6). Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Makkah), bahawa Allah sekali-sekali tidak akan membangkitkan seorang (rasul) (7).
Dan sesungguhnya kami telah memcuba mengetahui (rahsia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat mendudukinya beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya) (8).
Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencuba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api ayng mengintai (untuk membakarnya) (9).

18.) Al-Ikhlas ( Surah 112 : Ayat 1-4 )
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula dilahirkan. Dan tidak ada seorangpun yang serupa dengan-Nya."

Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”

Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).

19.) Al-Falaq ( Surah 113 : Ayat 1-5 )
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-kNya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap-gelita dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki."

Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.

20.) An-Naas ( Surah 114 : Ayat 1-6 )
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ (6)
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakan: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia."

Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.

FAEDAH&BACAAN DO'A NUR BUWWAH

FAEDAH&BACAAN DO'A NUR BUWWAH
Kaedahnya awal pengijazahan:

1. Solat Sunnat Hajat 2 Raka'at
2. Membaca Istighfar 70 x
3. Membaca Selawat 70 x
4. Membaca Surah Al-Insyirah (Alam Nasyroh) 70 x

1. Pengijazahan yakni dibacakan al-fatihah dan dihadiahkan kepada rasullullah, keluarga dan sahabat baginda serta para wali allah, guru-guru agama di dunia sama ada yg masih hidup dan yg telah meningga dunia dan seluruh sekolah pondok di Malaysia, Patani dan Indonesia mohon agar mendapat perlindungan Allah. Hanya niat pada pertama kali mula membaca dan beramal. Ilmu ini baik dan bermanfaat. Setelah itu lengkaplah ijazahnya kerana Allah Ta'ala. Maka telah tamat ijazahnya

2. Derma Masjid yang lama/bersejarah (10 sen pun tidak apa asalkan ikhlas) dengan niat, ingin mendapat keredaan Allah dari ilmu baru ini.

3. Sentiasa amalkan selepas solat fardu dimulakan dengan selawat nabi 33x.
Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah.

Dan di antara khasiat –khasiatnya adalah seperti berikut;

Doa Nurun Nubuwwah di katakan memiliki khasiat yang banyak sekali dan sangat menakjubkan terhadap siapa yang suka membaca dan mengamalkannya dengan ikhlas hati benar-benar kerana Allah.
Dan di antara khasiat –khasiatnya adalah seperti berikut;
(1) Pelindung dari Sihir.
Di riwayatkan , bahawa Rasulullah SAW bersabda setelah solat Subuh ketika duduk-duduk bersama para sahabat di Masjidil Haram, tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril a.s. membawa doa Nurun Nubuwwah, seraya berkata : ”Wahai Rasulullah, aku telah di utus oleh Allah Subhanahu Wa Taala untuk menyampaikan doa ini kepadamu / Rasulullah”. Selanjutnya beliau bersabda :”Doa Nurun Nubuwwah ini banyak sekali faedahnya bila di baca dan diamalkan. Dan apabila tidak dapat membaca atau tidak hafal, maka cukuplah ditulis, kemudian tulisan tersebut disimpan dalam rumah, maka Allah akan senantiasa memberikan perlindungan kepada penghuni rumah itu dari sihir / tenung atau penyakit.
(2) Hajat Tercapai.
Barangsiapa yang membaca dan mengamalkan doa ini secara istiqamah pada setiap selesai solat sekurang-kurangnya sekali, maka Insya Allah apa pun hajatnya akan segera terlaksana.
(3) Penyelamat dari gangguan makhluk halus.
Bilamana doa Nurun Nubuwwah ini ditulis pada kertas lalu tulisan tersebut di letakkan pada tanaman, Insya Allah tanaman tersebut akan selamat dari hama, apabila di letakkan pada tempat-tempat yang menakutkan atau pada tempat-tempat yang ditempati syaitan atau iblis, jin atau hantu dan segala macam jenis makhluk halus, maka dalam waktu singkat mereka akan bubar dan minggat tanpa kembali lagi.
(4) Dimuliakan orang
Rasulullah SAW bersabda , ”Jika kamu ingin dimuliakan oleh orang lain, maka bacalah Doa Nurun Nubuwwah.”
(5) Pengasih
Bilamana anda ingin mendekati raja / menteri atau orang yang berpangkat atau berkumpul dengan orang banyak maka bacalah doa ini pada tiap hari sekurang-kurangnya sekali, Insya’Allah semua orang yang anda dekati itu akan menaruh kasih sayang.
(6) Air masin menjadi tawar
Bilamana anda pergi belayar naik perahu, kemudian disitu anda kehabisan air minum, maka bacalah doa ini pada air laut, Insya’Allah air laut yang semulajadi masin itu berubah menjadi tawar dan boleh anda minum.
(7) Bertemu para nabi.
Rasulullah SAW bersabda: ”Barangsiapa yang ingin bertemu dengan para Nabi, maka bacalah doa Nurun Nubuwwah sebanyak seratus kali, kemudian tidur, Insya’Allah akan mimpi bertemu dengan para Nabi, di samping itu siapa pun pun yang melihatnya akan menaruh kasih sayang, dan hendaknya tidak terhenti dalam mewiridkan doa Nurun Nubuwwah ini hingga sampai anak cucu.
(8) Penyembuh Kesakitan.
Bilamana ada orang sakit, maka bacalah doa ini pada minyak (minyak kelapa / sawit wijen), kemudian sapukan pada tempat yang sakit, Insya’ Allah akan lekas sembuh.
(9) Mengubat dari kerasukan.
Bilamana ada orang di rasuk hantu, syaitan dan jin, atau gila, maka cara mengubatinya adalah sebagaimana di atas.
(10) Kuat berjalan
Bilamana anda ingin kuat berjalan, bacalah doa tersebut pada daun sirih yang bertemu ruasnya, kemudian sapukanlah mulai dari kepala hingga kaki, Insya’Allah anda akan kuat berjalan walau sejauh perjalanan yang anda tempuh itu.
(11) Turun hujan.
Bilamana akan turun hujan dalam suatu perjalanan, agar anda tidak kehujanan, maka bacalah doa tersebut, Insya’Allah tidak jadi turun hujan.
(12) Pengaman bagi orang bertengkar
Bilamana ada orang yang bertengkar, sedang anda ingin melerainya maka bacalah doa ini, Insya’Allah orang yang bertengkar itu akan berhenti dan akhirnya saling memaafkan.
(13) Musuh menjadi takut
Bilamana anda pergi berperang (fisabilillah), bacalah doa ini, Insya’ allah tidak di kejar musuh, bahkan musuh akan lari tunggang langgang ketika bertemu dengan anda.
(14) Sulit bersalin.
Bilamana ada wanita bersalin yang sulit, maka bacalah doa ini pada pinggang atau mangkuk putih yang berisi air, kemudian airnya diminumkan, Insya’ Allah bayinya akan segera keluar tanpa kesulitan yang di derita oleh sang ibu.
(15) Sakit mata
Bilamana ada orang sakit mata, maka bacalah doa ini lalu tiupkan pada mata yang sakit itu. Insya’allah akan lekas sembuh.
(16) Penawar gigitan ular
Bilamana ada orang digigit ular, atau kena sengatan binatang berbisa, atau kena racun dan penyakit lain, maka bacakanlah doa tersebut pada tempat yang terkena gigitan atau sengatan itu, Insya’ Allah akan lekas sembuh.
(17) Raja Jin.
Bilamana anda ingin mendatangkan raja jin, maka bacalah doa ini sebanyak seratus kali dalam keadaan tidak berhadas (suci), baik suci badan dan tempat, kemudian masuk ditempat yang sepi pada malam Jumaat. Insya’ Allah anda akan dijumpai oleh si raja jin itu.
(18) Terhindar dari Kekufuran.
Bilamana anda membaca doa ini pada malam Jumaat sebanyak lima puluh kali, Insya’Allah akan terhindar dari kekufuran, bid’ah dan dijauhkan dari perbuatan buruk.
(19) Menjumpai Jin.
Suatu keajaiban yang luar biasa bilamana ada jin yang ingin menyerupai manusia, maka jadi lah ia manusia lantaran berkah-Nya doa Nurun Nubuwwah ini, begitupun manusia jika ingin menjumpai jin, maka ia mengamalkan doa tersebut.
(20) Penyelamat siksa neraka.
Bilamana doa ini di baca setiap hari, maka akan selamat dari siksa neraka, selamat dunia akhirat dan terhindar dari godaan syaitan.
(21) Ingin mimpi yang indah.
Bilamana anda ingin mimpi yang indah, maka bacalah doa ini pada malam Sabtu, sebanyak seratus kali, Insya Allah akan tercapai.
(22) Awet Muda
Bilamana anda baca pada malam Minggu, maka anda boleh awet muda walau usia sudah lanjut.
(23) Memberi keselamatan.
Bilamana anda baca pada malam Isnin, maka Allah akan memberikan keselamatan kepada anda, dijauhkan dari malapetaka.
(24) Menjadi kuat
Bilamana anda baca pada malam Selasa, maka anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.
(25) Gigitan yang kuat
Bilamana anda baca pada malam Rabu, maka gigi anda akan menjadi kuat, serta terjauh dari penyakit.
(26) Penyeri wajah.
Bilamana anda baca pada malam Khamis, maka wajah anda bertambah elok sehingga banyak wanita yang terpikat.
(27) Binatang menjadi patuh.
Bilamana anda baca pada malam Jumaat, maka semua binatang yang buas akan menjadi patuh terhadap anda.
(28) Melamar wanita.
Bilamana anda ingin melamar seorang wanita, maka berpuasalah sehari dan malamnya jangan tidur, kemudian bacalah doa ini terus menerus di tempat yang sunyi, Insya’Allah lamaran anda di terima.
(29) Harta dunia.
Bilamana anda ingin harta dunia, maka bacalah doa ini pada kunir (kunyit putih / temu) kemudian tanamlah di tanah, Insya’Allah akan jadi emas, tapi jangan berbicara atau beritahu orang lain.

Inilah doanya (dikemaskini barisnya pada 13 Nov 2010):


اَللَّهُمَّ ذِيْ السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ، وذِي الْمَنِّ القَدِيْمِ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ، وَوَلِيَّ الكَلمَاتِ التَامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتجَابَةِ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنَ أَنْفُسِ الْحَقِّ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ، وَعَيْنِ الْإنْسِ والْجِنِّ والشَّياطِينِ، وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوْا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِأَبْصَارِهِمْ، لَمَّا سَمِعُوا الَّذِكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ، وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَالَمِينَ وَمُسْتَجَابَ لُقْمَانُ الْحَكِيْمِ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ ابْنِ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلاَمِ يَاالله يَاوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْد، طَوِّلْ عُمْرِيْ وصَحِّحْ أَجْسَدِيْ، وَاقْضِ حَاجَتِي، وَاَكْثِرْ أمْوَالِيْ وَأَوْلَادِيْ وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ أَجْمَعِيْن، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَام، لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ، وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ، إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Ertinya:

“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Dan yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sihatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”. Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”

PENGERTIAN,PAEDAH&KUMPULAN BACAAN SHLAWAT Pengertian Selawat

PENGERTIAN,PAEDAH&KUMPULAN BACAAN SHLAWAT
Pengertian Selawat

Selawat adalah jamak dari kalimat solat . Selawat menurut bahasa ertinya ialah doa , rahmat dari allah , memberi berkah dan ibadat .

Dalam kitab suci Al-Quran Allah berfirman yang bermaksud “ Sesungguhnya Allah dan para malaikat-nya selawat kepada Nabi . Hai orang² yang beriman berselawatlah kamu kepadanya dan ucaplah salam penghormatan kepadanya .” ( Surah Al-Ahzab:ayat 56 )

Selawat kepada nabi terdiri dari tiga macam tingkatan :

1. Selawat Allah kepada Nabi dan Rasulnya , istimewa kepada Nabi Muhammad S.A.W. bererti Allah memberi rahmat , memuji dan melahirkan keutamaan serta mendekatkan Nabi Muhammad S.A.W kepadanya .

2. Selawat para Malaikat kepada para Nabi dan Rasul dan Nabi Muhammad S.A.W , bererti malaikat² mendoakan atau memohon rahmat kemuliaan serta keampunan .

3. Selawat manusia kepada Nabi Muhammad S.A.W , bererti mengakui kerasulannya , memohon kepada Allah melahirkan keutamaan , kemuliaan dan mengakui serta mengikuti kebenaran ajaran yang dibawanya .


1. Selawat Syifa
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَآئهَا
وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَآئِهَا وَنُوْرِ الْأَبْصَارِ وَضِيَآئِهَا
وَعَلَى آلِهِ وَصحْبِهِ وَسَلِّمْ

Terjemahan:
“Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, Muhammad s.a.w. yang menyembuhkan hati-hati, penawarnya dan kesejahteraan badan, kesembuhan juga cahaya penglihatan dan berilah rahmat keberkatan dan kesejahteraan atas keluarga dan sahabatnya”



Khasiat: Medium doa untuk menyembuhkan pelbagai jenis penyakit. Dibaca pada air atau ubat tradisional

Khasiat Selawat Syifa' ini, apabila dibaca tiap-tiap hari, maka :
1. Menyihatkan jasmani dan rohani.
2. Diberi keselamatan di dunia dan akhirat.
3. Hati menjadi terang benderang, dapat melihat mana yang hak dan mana yang salah.
4. Tubuh menjadi kuat, tidak mudah terkena pengaruh yang merosakkan.

2. Selawat Tafrijiah.
اَللَّهُمَّ صَلِّى صَلاتًا كَامِلَةً، وِسَلِّمْ سَلَامًا تَآمًا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ، وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْقُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَآئِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَآئِبُ، وَحُسْنُ الْخَوَاتِيمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْم، وَعَلَى اَلِهِ وصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ


Ya Allah! Limpahkanlah rahmat yang sempurna dan berilah kesejahteraan yang sempurna kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi sebab terlepasnya sesuatu yang masih mengalami jalan buntu dan terbukanya kesempitan serta didatanginya semua hajat dan diperoleh semua pemberian serta Husnul Khatimah (sempurna akhir hayatnya) dan diturunkan siraman mendung hujan lantaran keagungan baginda. (Dan limpahkanlah rahmat dan salam) kepada keluarga baginda dan sahabat di dalam setiap kerlipan mata dan nafas dengan bilangan semua yang diketahui oleh-Mu, wahai Zat yang menguasai seluruh alam”.

Selawat Nariyah disebut juga selawat “Tafrijiyyah” yang ertinya terbuka sehingga menjadi lapang. Selawat ini jika diamalkan dapat menghilangkan kesempitan dengan izin Allah SWT. Bagi seseorang yang menginginkan agar kehidupan sehariannya berjalan lancar, jauh dari gangguan dan persaingan sebaiknyalah ia mengamalkan selawat Nariyah dengan membacanya selepas solat fardhu sebanyak yang ia mampu.

Bagi orang yang menghadapi kesempitan atau kebuntuan dalam menyelesaikan apa-apa masalah baik dalam bidang perdagangan atau di dalam menghadapi orang yang berniat jahat maka selawat ini bolehlah dibaca sehingga 4,444 kali.

Kata Imam Addainuri Rahimahullah sesiapa yang membaca selawat ini setiap selepas solat fardhu sebanyak 11 kali yang dijadikan wirid nescaya tidak putus rezekinya dan ia akan mencapai ke derajat yang tinggi. Kata Al_Qurtubi pula sesiapa yang membaca selawat ini setiap hari sebanyak 44 kali nescaya Allah SWT hilangkan dukacitanya dan diluaskan rezekinya dan dibukakan segala peluang berkebajikan dan dikasihi oleh orang ramai.

-Menurut Imam Ad-Dainuri, barangsiapa membaca selawat ini 11 KALI setiap hari setiap lepas sembahyang lima waktu, REZEKInya tidak putus-putus dan mendapat kedudukan yang tinggi.

-Menurut Imam Al-Qurtubi, barangsiapa membaca selawat ini 41 KALI atau 100 KALI, ALLAH akan menghilangkan segala dukacita dan dimudahkan segala urusan kehidupan.

-Barangsiapa membaca selawat ini 313 KALI setiap hari, nescaya akan terbuka beberapa rahsia ghaib.4. Barangsiapa membaca selawat ini 4444 KALI akan tercapai segala cita-cita dan hajat dunia dan akhirat.

3. Selawat Munjiyat
اَلَّلهُمَّ صَلَّى عَلَى سَيِّدنَا مُحَّمَدٍ صَلَاةً تُونْجِيْنَا بهَا مِنْ جَمِيْع الْاَهْوَالِ والْاَفَاتِ وَتَقْضِى لَنَا بِهَا جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ وتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جمِيْعِ السَّيِّئاتِ وتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبْلِغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاتِ وَبَعْدَ اْلمَمَاتِ

Ya Allah limpahkanlah selawat ke atas junjungan Nabi Muhammad dengan suatu selawat yang menyebabkan kami semua selamat dari ketakutan dan malapetaka dan yang menyebabkan Engkau tunaikan hajat kami, yang menyebabkan Engkau menyucikan hati kami dari segala kejahatan, yang menyebabkan engkau angkatkan kami ke darjat yang tinggi di sisiMu dan yang menyebabkan engkau menyampaikan semua cita-cita kami dalam bentuk kebaikan semasa hidup atau mati, di dunia dan di akhirat.
Dibaca 40 kali, ,maka Allah SWT. menghilangkan segala kesusahan, memudahkan semua pekerjaan, mudah memperoleh rezeki, menerangkan hati, menaikkan pangkat, memperbaiki tingkah laku, membuka semua pintu kebaikan, mengindahkan ucapan, menjauhkan dari semua malapetaka, setiap orang (baik laki-laki maupun perempuan) yang melihatnya menjadi senang dan cinta. Tetapi harus dibaca setiap hari.


4. Selawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِى إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ.
"Ya Allah! Rahmatilah ke atas penghulu kami Muhammad SAW yang membuka apa yang tertutup/terkunci dan penyudah bagi kami yang telah lalu dan menolong kebenaran dengan kebenaran dan yang menunjukkan jalanMu yang lurus dan di atas ahlinya dan sahabatnya yang mempunyai nilai dan kedudukan yang tinggi lagi agung".

Penjelasan: Selawat ini berasal dari Sayyid Abu Al-Mukarim Syed Muhammad Syamsuddin bin Abi Hassan Al-Bakri r.a. Diantara kelebihannya ialah diampunkan dosa kecil, tenteram jiwa dan hati, dimurahkan rezeki, diselamatkan keluarga dan kesusahan seterusnya memudahkan jodoh


5. Selawat Jibril

6. Selawat Syafi

7. Selawat Ar-rauf Ar-Rahim


8. Selawat Tasyahud (Paling Afdal)

9. Selawat Al-Inam

10. Selawat Juwairiah/ Selawat Jawahir

Hukum Membaca Selawat

Para ulamak telah memberi berbagai pendapat tentang hokum membaca selawat ke atas Nabi S.A.W diantaranya :

1. Imam Syafie mengatakan , selawat itu wajib dibacakan dlm tasyahud akhir, iaitu di antara tasyahud (tahiyyat) dan salam .

2. Imam Asy-Sya’bi berpendapat, selawat wajib dibaca dalam solat dalam kedu-dua tasyhud awal dan akhir.

3. Abu Jaafar Al-Baqir mengatakan , selawat wajib dibaca di dalam solat sama ada dlm tasyahud awal atau akhir .

4. Abu Bakar ibnu Al-Baqir berpendapat , selawat wajib dibaca tanpa mengira bilangannya .

5. Abu Bakar Ar-Razi & Ibnu Hazmin berpendapat , berselawat wajib dalam seumur hidup walaupun hanya sekali .

6. At-Thahawi berpendapat , selawat wajib apabila seseorang mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad S.A.W

7. Az-Zamakhsyari berpendapat , selawat wajib dibaca pada tiap² sesuatu majlis .

8. Ibnu Jarir At-Thabari berpendapat , berselawat kepada Nabi adalah suatu pekerjaan yang disukai sahaja .

9. Ibnu Qashshar berpendapat , berselawat kpd Nabi adalah suatu ibadah wajib .

Kesimpulannya , membaca selawat ke atas Nabi S.A.W adalah suatu amaliah dan ibadah yang terpuji yang amat disukai Allah dan para malaikat-nya serta sangat dianjurkan sebagai suatu penghormatan dan memohon rahmat kepada Nabi S.A.W.

Dalil-dalil Hadis Tentang Selawat

1.Sabda Nabi S.A.W “ Dari Ibnu Mas’ud r.a. bahawa Rasulullah s.a.w bersabda : Orang yang terdekat denganku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak berselawat kepadaku.” ( Hadis Riwayat At-Trimidzi)

2. Sabda Nabi s.a.w : “ Berselawat atas para Nabi Allah dan utusan-Nya sebagaimana kamu berselawat kepadaku kerana mereka itu sama diutuskan sebagaimana aku diutus . “ (Hadis Riwayat Ahmad & Al-Khatib)

3. Sabda Nabi s.a.w : “ Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah s.a.w bersabda : Janganlah kamu jadikan kuburku sebagai tempat perayaan dan berselawatlah kepadaku , maka sesungguhnya bacaan selawatmu itu akan sampai kepadaku dimana sahaja kamu berada . “ ( Hadis Riwayat Abu Daud)

4. Sabda Nabi s.a.w : “ Tiada dari seseorang yang mengucapkan salam kepadaku melainkan Allah menerima ruhku sehingga aku menjawab salam kepadanya. “ ( Hadis Riwayat Abu Daud)

Berdasarkan dari hadis² , jelas bahawa membaca selawat kepada Nabi s.a.w adalah suatu dari rangkaian iman dan ibadah yang wajib disempurnakan oleh kaum Muslimin dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan . Semoga dengan sentiasa berselawat ke atas Nabi , Allah akan memberi rahmat dan keberkatan dalam kehidupan kaum Muslimin .

Waktu-Waktu berselawat

Terdapat banyak hadis yang menerangkan mengenai tempat² dan waktu² yang dituntut supaya kaum Muslimin membaca selawat ke atas Nabi s.a.w. Diantaranya :

1. Ketika hendak masuk ke dalam masjid dan ketika hendak keluar darinya . Nabi s.aw bersabda : “ Apabila seseorang kamu masuk ke dalam masjid , maka hendaklah ia membaca salam kepadaku (selawat dan salam). Sesudah itu berdoa : Wahai Tuhanku , bukakanlah untukku segala pintu rahmat-Mu . Dan apabila ia hendak keluar hendaklah berdoa : Wahai Tuhanku , aku memohon kepadamu limpahan rahmat-Mu .” (Hadis Riwayat Abu Daud)

Ibnu Sunni menceritakan bahawa apabila Rasulullah s.a.w masuk dari masjid beliau membaca selawat yang bermaksud “ Dengan Nama Allah , selawatlah keatas Muhammad “

2. Sesudah Azan . Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud : “ Apabila kamu mendengar mu’azzin yang menyerukan azan, maka jawablah dengan bacaan yang sama ia baca. Setelah selesai maka berselawatlah kamu kepadaku .” (Hadis Riwayat Ahmad dan Muslim)

3. Sesudah membaca tasyahud akhir dalam sembahyang .

4. Di dalam sembahyang jenazah . Menurut Imam Syafi’e dalam Al-Musnad : “ Sunnah Rasulullah s.a.w dalam melaksanakan sembahyang jenazah adalah bertakbir pada permulaannya , setelah itu ia membaca fatihah lalu takbir kedua dan sesudahnya membaca selawat dan kemudian bertakbir lagi kali ketiga.”

5. Diantara takbir-takbir sembahyang sunat hari raya . Berkata sebahagian ulamak adalah lebih baik jika membaca selawat mengiringi takbir hari raya seperti yang bermaksud “ Maha suci Allah segala puji dan sanjungan bagi Allah jua . Tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah yang Maha Besar. Ya Allah , muliakan olehmu Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah ampuni aku dan berilah rahmat kepadaku. “

6. Di permulaan dan akhir doa . Nabi bersabda : “ Sesungguhnya doa itu berhenti antara langit dan bumi . tiada naik , barang sedikit jua daripadanya sehingga kamu berselawat kepada Nabimu. “ ( Hadis Riwayat At-Tirmidzi)

7. Di akhir qunut dalam sembahyang . Diriwayatkan oleh An-Nasai bahawa disukai seseorang mengakhiri qunut dengan membaca selawat yg bermaksud “ Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan selawat (rahmat) atas Muhammad . “

8. Di malam dan di hari Jumaat . Sabda Nabi s.a.w yg bermaksud “ Banyakkanlah olehmu membaca selawat di malam hari Jumaat dan siangnya kerana selawat itu dikemukakan kepadaku . “ (Hadis Riwayat Thabarani)

9. Di dalam khutbah Jumaat . Dalam mazhab Syafi’e para khatib wajib membaca selawat kepada Nabi Muhammad s.a.w pada permulaan kutbah , sesudah membaca thamid dan juga sebelum akhir khutbah Jumaat .

10. Ketika berziarah di makam atau kubur Nabi Muhammad s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ Tidak seorang pun di antara kamu yang memberi salamnya iaitu di sisi kuburku , melainkan Allah mengembalikan kepadaku ruhku untuk menjawab salamnya. “ ( Hadis Riwayat Abu Daud )

11. Sesudah bertalbiah . Sabda Nabi s.a.w : “ Memang disuruh seseorang membaca selawat untuk Nabi ketika ia telah selesai talbiahnya dalam segala keadaan . “ ( Hadis Riwayat Syafi’i &Daraquthni )

12. Ketika setiap mengadakan majlis atau keramaian . Sabda Nabi s.a.w : “ Tiadalah duduk suatu kaum di dalam sesuatu majlis sedang mereka telah menyebut (mengingati) Allah Taala dan tiada berselawat ke atas Nabinya, melainkan menderita nescaya Allah akan menyeksa mereka dan jika Allah menghendaki nescaya akan mengampuni mereka .” (Hadis Riwayat At-Tirmidzi & Abu Daud)

13. Ketika berjumpa sahabat handai atau saudara mara sesame Islam . Sabda Nabi s.a.w : “ Tiadalah dua hamba yang saling cinta mencintai kerana Allah yang berjumpa salah seorang yang lain lalu berjabat tangan ( bersalam ) dan berselawat kepada Nabi s.a.w . melainkan Allah mengampuni dosanya sebelum mereka berpisah , baik yang telah lalu ataupun yang akan datang . “ (Hadis riwayat Ibnu Sunni)

14. Ketika akan memulakan sesuatu pekerjaan yang baik atau penting . Sabda Nabi s.a.w : “ Setiap pekerjaan yang baik yang tidak dimulai dengan hamdalah (memuji Allah) dan selawat , maka pekerjaan atau urusan itu terputus dan hilang barkahnya . “ ( Hadis Riwayat Ar-Rahawi )

15. ketika mendengar orang menyebut nama Nabi s.a.w . Sabda Nabi s.a.w : “ orang yang bakhil itu adalah orang yang tidak mahu berselawat ketika orang menyebut namaku di sisinya . “ ( Hadis Riwayat At-Tirmidzi )

16. Ketika telinga berdengung . Sabda Nabi s.a.w : “ Jika telinga salah seorang dari kamu berdengung , maka hendaklah ia mengingati dan berselawat kepadaku . “ (Hadis Riwayat Ibnu Sunni)

17.Ketika mengalami kesusahan dan kebimbangan . Diberitakan oleh Ubay bin Kaab bahawa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah , ujurnya : “ Ya Rasulullah bagaimana pendapat engkau sekiranya aku jadikan selawat untuk engkau semua? Jawap Rasulullah s.a.w “ Kalau demikian Allah akan memelihara engkau baik mengenai dunia mahu pun mengenai akhiratmu. “ (Hadis Riwayat Ahmad)

18. Setiap waktu pagi dan petang . Sabda Nabi s.a.w : “ Barang siapa berselawat kepadaku waktu pagi sepuluh kali dan waktu petang sepuluh kali , maka ia akan mendapat syafaatku di hari kiamat . “ ( Hadis Riwayat Thabarani )

Kelebihan selawat mengikut para ulama

1) Memperolehi limpah rahmat dari Allah.

2) Ditulis sepuluh kebajikan.

3) Dihapuskan sepuluh kesalahan.

4) Diangkat sepuluh darjat.

5) Memperolehi kesempurnaan iman.

6) Menjauhi dari kerugian dan penyesalan.

7) Tergolong sebagai orang-orang yang soleh.

8) Mendekatkan diri kepada Allah s.w.t.

9) Memperoleh syafaat Nabi s.a.w.

10) Memperolehi hubungan yang rapat dengan Nabi s.a.w.

11) Menghilangkan kesusahan dan melapangkan rezeki.

12) Melapangkan dada dan mententeramkan jiwa.

13) Menghapuskan dosa dan menutupkan aib.

14) Terselamat dari kebingungan di hari kiamat.

15) Menjadi sedekah bagi yang tidak mampu (orang miskin pun boleh dapat pahala sedekah)

16) Terhindar dari kefakiran.

17) Dipandang sebagai orang yang mencintai Nabi Muhammad s.a.w.

18) Memperolehi keberkatan dalam hidup.

19) Terhindar dari orang-orang bakhil.

20) Menjadikan sebab doa diterima oleh Allah s.w.t.

21) Memudahkan jalan bagi memasuki syurga.

22) Menjadi zakat dan pembersih diri.

23) Memperolehi selawat dari Allah dan para malaikat.

24) Memperolehi pujian seluruh makhluk di bumi dan langit.

25) Memenuhi hak Nabi sebagai suatu tugas ibadah.

26) Memperolehi petunjuk dan menghidupkan hati.

27) Tergolong dalam orang-orang yang tidak melupai Nabi Muhammad s.a.w.

28) Menghilangkan rasa dahaga dan panas matahari di Padang Mahsyar.

29) Dapat meneguhkan telapak kaki ketika meniti Titian Siratul Mustaqim di akhirat.

30) Terkabul segala hajat dan cita-cita.

atau lihat di scribd:
21 Selawat Nabi

DO'A-DO'A HARIAN

DO'A-DO'A HARIAN

1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
2. Doa-doa Siang-Malam
3. Doa bangun tidur
4.

5. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
6. “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalahkami tempat kembali.” (H.R. Bukhari)
7.

8. Doa memakai baju
9.

10. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا لَهُ
11. “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang ada padanya serta aku berlindungkepada Engkau dari keburukannya dan keburukan yang ada padanya.” (H.R. Ibnu Sunni)
12.
Doa memakai baju baru
13. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبِ وَرَزَقَنِي مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ
14. “Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini dan menganugerahkan kepadaku tanpa adadaya dan kekuatan dariku.” (H.R. Ibnu Sunni)
15.
Doa melepas baju
16. بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
17. “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan dia.” (H.R. Ibnu Sunni)
18.
Doa keluar rumah
19. بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
20. “Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan, melainkan denganpertolongan Allah.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai)
21.
Doa masuk rumah
22. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلُجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَ بِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَي اللهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
23. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebaik-baik yang memasukkan dan sebaik-baik yang mengeluarkan. Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakkal.” Kemudian memberi salam (H.R. Abu Daud).
24.
Doa menuju mesjid
25. اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا
26. “Ya Allah, jadikanlah di hatiku cahaya, di pendengaranku cahaya, dari penglihatanku cahaya, darisebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di depankucahaya, di belakangku cahaya dan jadikanlah buatku cahaya.” (H.R. Bukhari, Nasai, Abu Daud)
27.
Doa masuk mesjid
28. أَعُوذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
29. “Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang mulia dan dengankekuasaan-Nya yang tak berawal dari godaan setan yang terkutuk.” (H.R. Abu Daud)
30.
Doa masuk kamar kecil
31. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
32. “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari setan laki-laki dan setan perempuan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
33.
Doa keluar kamar kecil
34. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ وَأَبْقَي فِي قُوَّتَهُ وَدَفَعَ عَنِّي أَذَاهُ
35. “Segala puji bagi Allah yang telah memperkenankan aku untuk merasakan kelezatan (nikmat-Nya), yang menetapkan dalam diriku kekuatan-Nya dan menangkal dariku siksaan-Nya.” (H.R. Ibnu Sunni dan Thabrani)
36.
Doa jima’
37. بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
38. “Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah setan dari kami dan jauhkanlah setan dari (anak) yang Kauanugerahkan kepada kami.” (H.R. Bukhari)
39.
Doa wudhu
40. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي وَبَارِكْ لِي فِي رِزْقِي
41. “Ya Allah, ampunilah dosaku, luaskanlah rumahku dan berkahilah rezekiku.” (H.R. Nasai dan Ibnu Sunni)
42.
Doa setelah wudhu
43. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
44. “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksibahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golonganorang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang membersihkandiri.” (H.R. Muslim dan Tirmidzi)
45.
Doa setelah azan
46. اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
47. “Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang akan ditegakkan, anugerahkanlah kepadakedudukan yang tinggi (di surga) dan derajat yang mulia dan bangkitkanlah ia di tempatterpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya.” (H.R. Bukhari) Muhammad yang
48.
Doa makan
49. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فيما رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ بِسْمِ اللَّهِ
50. “Ya Allah, berkahilah apa yang telah Engkau rezekikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari apineraka. BismillahIbnu Sunni)
51.
Doa setelah makan
52. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِين
53. “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami, memberi minum kami dan menjadikan kamisebagai orang-orang muslim.” (H.R. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
54.
Doa Tahajud
55. اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَوْ لاَ إِلَهَ غَيْرُكَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
56. “Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau yang Maha Mengurusi langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana dan bagi-Mu segala puji. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, perjumpaan dengan-Mu benar, para nabi benar, nabi Muhammad saw. adalah benar dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku memohon, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu akubertawakal, kepada-Mu aku bertobat, karena-Mu aku bermusuhan (dengan orang kafir) dankepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah (dosa-dosaku) yang telah lalu, yang akan datang, yang aku sembunyikan, yang aku sembunyikan, yang aku terang-terangan (di dalamnya) dan (dosa) yang Engkau lebih tahu dariku. Engkau Maha Mendahulukan dan Maha Mengakhirkan, tiada tuhanmelainkan Engkau. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah.” (H.R. Bukhari)
57.
Doa resah menjelang tidur
58. أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ
59. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat yang Allah sempurna dari marah-Nya, hukuman-Nya dan darikejelekan hamba-hamba-Nya serta dari berbagai godaan setan dan kehadirannya. Maka sesungguhnyasetan sama sekali tidak membahayakannya.” (H.R. Abu Daud, Tirmizdi dan Nasai)
60.
Doa tidur
61. بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
62. “Dengan nama-Mu wahai Rabbku, aku baringkan tulang-tulang rusukku dan dengan nama-Mu pulaaku mengangkatnya. Jika Kau pegang jiwaku, maka ampunilah ia dan jika Engkau lanjutkan, makapeliharalah ia sebagaimana Engkau telah memelihara hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (H.R. Bukhari, muslim, abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
63. - Merapatkan kedua tangannya, lalu meniupkannya sambil membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq danNaas, lalu diusapkan ke seluruh anggota badan sedapat mungkin. An-
64.

65.
Doa penutup solat
66. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير
67. “Tiada tuhan melainkan Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segalapuji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (H.R. Muslim)
68.
Doa penutup majlis
69. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
70. “Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan memanjatkan segala puji kepada-Mu aku bersaksi bahwatiada tuhan selain Engkau, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.” (H.R. Abu Daud, Al-Hakim)
71.

72. Doa-Doa Ma’tsur Dalam Berbagai Keadaan
73.

74.
Doa istikharah
75. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي (أَوْ قَالَ) فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيْهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِي بِهِ
76. Lalu menyebutkan permasalahannya
77. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan dari-Mu dengan ilmu-Mu, memohon kekuasaankepada-Mu dengan qudrat-Mu, memohon kepada-Mu dengan fadhilah-Mu yang agung. SesungguhnyaEngkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui dan Engkau mengetahuihal-hal yang ghaib. Ya Allah,jika Engkau melihat bahwa perkara ini lebih baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akibat akhir dari perkaraku ini (di akhirat) atau beliau mengatakan untuk sekarangdunia) dan untuk waktu nanti (akhirat), maka takdirkanlah untuk terjadi dan mudahkanlah bagiku, kemudian berkahilah aku dalam melaksanakannya . dan jika Engkau melihat bahwa perkara ini lebihburuk bagiku dalam agamaku, dalam kehidupanku dan akibat akhir dari perkaraku (di akhirat), makapalingkanlah perkara ini dariku dan palingkanlah aku dari perkara ini serta takdirlanlah untukkukebaikan sebagaimana semula, kemudian ridhailah aku di dalamnya.” Beliau mengatakan harus disebut keperluannya. (
78.
Doa solat Hajat
79.

80. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
81. “Tiada tuhan selain Allah yang Maha Santun lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabb dari ‘Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, aku mohon kepada-Mu hal-hal yang bisamendatangkan rahmat-Mu, perlindungan dari segala noda, keuntungan dari segala kebaikan dankeselamatan dari segala dosa. Janganlah Engkau sisakan dosa untukku, kecuali Engkau telahmenghilangkannya, jangan Engkau sisakan hajat yang telah Engkau ridhai, kecuali Engkau telahmenunaikannya, wahai Zat yang paling Pemurah.”
82.

83. Doa-doa Musafir (Berpergian)
84.
Doa seorang mukmin kepada yang akan berpergian
85. أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ وَأَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلاَمُ
86. “Aku titipkan kepada Allah agamamu, amanatmu(keluarga dan harta) dan kesudahan akhit dari amalperbuatanmu serta keselamatan atasmu.”
87.
Lalu memberi wasiat kepada yang akan bepergian
88. عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالتَّكْبِيرِ عَلَى كُلِّ شَرَفٍ اللَّهُمَّ اطْوِ لَهُ الْبُعْدَ وَهَوِّنْ عَلَيْهِ السَّفَرَ
89. “Hendaklah Engkau tetap bertakwa kepada Allah dan mengagungkan Allah atas semua kondisi. Yang Allah, dekatkanlah baginya jarak yang jauh dan mudahkanlah ia dalam bepergian.”
90.
Kemudian berdoa
91. زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ لَكَ ذَنْبَكَ وَوَجَّهَكَ لِلْخَيْرِ أَيْنَمَا كُنْتَ
92. “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, memudahkan bagimukebaikan di mana saja kamu berada.”
93. Yang bepergian menjawab,
94. اسْتَوْدَعْكَ اللَّهَ الَّذِي لاَ تُضِيِْعُ وَدَائِعُهُ
95. “Aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak mungkin akan disia-siakan.”
96.
Kemudian berdoa,
97. اللَّهُمَّ بِكَ أَصُولُ وَبِكَ أَحُولُ وَبِكَ أَسِيرُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِي هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةَ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وِعَاءِ السَّفَرِ وَكَآَبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنَْقِلبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ وَالْوَلَدِ
98. Ya Allah, dengan-Mu aku melangkah, dengan-Mu aku melanglang buana, dengan-Mu aku meniti jalan. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dalam safarku ini kebaikan dan takwa, serta amal yang Engkauridhai. Ya Allah, mudahkanlah safar kami ini dan dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah pendamping dalam safar dan khalifah dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindungkepada-Mu dari kesusahan-kesusahan perjalanan, berbagai pemandangan yang tidak menyenangkandan kejelekan perubahan yang ada pada harta, keluarga dan anak.”
99. Ketika kembali dari safar (bepergian) doa tersebut dibaca kembali dan ditambah,
100. آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ
101. “Kami adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertobat, orang-orang yang beribadahkepada Rabb kami, kami orang-orang yang selalu memuji-Mu.”
102.
Doa ketika hendak naik kendaraan
103. بِسْمِ اللَّهِ
104. “Dengan nama Allah.”
105.
Doa ketika sudah berada di atas kendaraan
106. الْحَمْدُ لِلَّهِ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
107. “Segala puji bagi Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidakmampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
108.

109. Doa-doa Saat Kejadian Alam
110.

111.
Doa melihat hujan
112. اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
113. “Ya Allah, jadikanlah hujan lebat ini bermanfaat.”
114.
Doa saat hujan deras dan khuatir bahaya akan dirinya
115. اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَي الْآَكَامِ وَالْآَجَامِ وَالظَّرَبِ وَالْأَوْدِيَةِ وَالْمَناَبِتِ الشَّجَرِ
116. “Ya Allah, (timpakanlah) kepada sekeliling kami, bukan kepada kami. Ya Allah, (timpakanlah kepadabukit-bukit, pada pohon-pohon yang rimbun, pada gunung-gunung dan lembah-lembah, serta padatempat-tempat tumbuhnya pepohonan.”
117.
Doa saat mendengar guruh dan halilintar
118. اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
119. “Ya Allah, janganlah Engkau matikan kami dengan kemarahan-Mu, janganlah Engkau hancurkan kamidengan azab-Mu dan sebelum itu berikanlah kesehatan dan afiat kepada kami.”
120.
Doa saat melihat hilal
121. اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيَْنَا بِاليُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ وَالتَّوفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى رَبِّي وَرَبُّكَ اللهُ
122. “Allah maha besar, ya Allah, terbitkanlah ia dengan berkat dan keimanan, keselamatan dan keislamandan anugerahkanlah taufiq dari apa yang Engkau cintai dan dari apa yang Engkau ridhai.”
123.

124.
Doa Pernikahan dan Anak-anak
125. Kepada yang baru menikah kita mengucapkan
126.

127. بَاَرَكَ الله َلَك وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ
128. “Semoga Allah memberkatimu di saat senang dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.”
129.
Doa minta perlindungan untuk anak
130. أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّآمَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَآمَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
131. “Aku berlindung untuku dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala yang beracun, dari setiap pandangan yang mematikan.”
132.

133.
Doa-doa Terhadap Yang Dilihat
134. Doa saat melihat yang menyenangkan
135.

136. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهَ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ
137. “Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya , sempurnalah anal-anal kebaikan.”
138.
Doa saat melihat yang tidak menyenangkan
139. الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَلَي كُلِّ حَالٍ
140. “Segala puji bagi Allah atas segala hal.”
141.
Doa saat melihat wajahnya di cermin
142.

143. اللَّهُمَّ حَسَّنْتَ خَلْقِي فََحَسِّنْ خُلُقِي وَحَرِّمْ وَجْهِي عَلَي النَّارِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي فَعَدَلَهُ وَكَرِّمْ صُورَةَ وَجْهِي فَأَحْسَنَهَا وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
144. “Ya Allah, sebagaimana Engkau telah membaguskan penciptaanku, baguskalah akhlakku danbebaskanlah wajahku dari api neraka. Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan danmemperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikanaku termasuk orang-orang Islam.”
145.
Doa saat melihat sekeranjang buah-buahan
146. اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي ثَمَرِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَ بَارِكْ لَنَا فِي مُدِّنَا اللَّهُمَّ كَمَا أَرَيْتَنَا أَوَّلَهُ فَأَرِنَا آَخِرَهُ
147. “Ya Allah, berkatilah kami pada buah-buahan kami, berkatilah kami pada kota kami, berkatilah kamipada Sha’ kami, berkatilah kami pada Mud kami. Ya Allah, sebagaimana Engkau telahmemperlihatkan kepada kami awalnya, maka tampakkanlah kepada kami akhirnya.”
148.
Doa saat melihat saudaranya seislam tertawa
149. أَضْحَكَ اللهُ سِنَّكَ
150. “Semoga Allah menjadikan gigi Anda tertawa.”
151.

152. Doa-doa Keselamatan Dan Penghormatan
153.

154.


155. Jika seseorang berkata, “أُحِبُّكَ فِي اللهِ “ (Aku mencintaimu karena Allah),
156. أَحَبَّكَ الَّذَِي أَحْبَبْتَنِي لَهُ
157. “Semoga mencintaimu Zat yang menyebabkan kamu mencintaqiku.”
158. Jika ditanya, “Bagaimana engkau pagi ini?”
159. بِخَيْرٍ أَحْمَدُ اللهَ
160. “Baik-baik, aku panjatkan puji kepada Allah.”
161.
Doa ketika seseorang berbuat baik kepadanya
162. جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
163. “Semoga Allah membalas kamu dengan balasan kebaikan.”
164.

165.
Doa-Doa Menghadapi Rintangan Kehidupan
166. Jika ditimpa musibah dan keresahan,
167.

168. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْكَرِيْمُ الْعَظِيْمُ سُبْحَانَهُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ تَوَكَّلْتُ عَلَي الْحَيِّ الَّذِي لاَ يَمُوتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيُّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدثكَ ابْنُ عَبْدِكَ ابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمِ هُوَ لَكَ سَمَيْتَ بِهِ نَفْسُكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآَنَ رَبِيْعَ قَلْبِي وَنُوْرَ بَصَرِي وَجَلَاءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّي لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
169. “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Maha Suci dan Maha Mulia Allah, Rabb dari arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam. Aku bertawakal kepada Zathidup yang tidak akan mati. Segala puji bagi Allah yang tidak memerlukan anak dan tidak memilikisekutu dalam kerajaan-Nya. Dia tidaklah hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengankeagungan yang sebesar-besarnya. Ya Allah, rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah Kau serahkanaku kepada diriku walau sekejap dan perbaikilah semua perkaraku, tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. Ya Allah, sesungguhnya akuadalah hamba-Mu (laki-laki), putra hamba-Mu (perempuan), ubun-ubunku ada dalam genggamantangan-Mu, hukum-Mu berlaku untukku, keputusan-Mu adil untukku. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang dengan nama itu Engkau menamai diri-Mu atau nama yang (sebagaimana) Kau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atauEngkau bersitkan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu. Aku mohon kepada-Mu agar Engkau jadikanQuran sebagai peneduh hatiku, sebagai cahaya mataku. Tiada daya dan kekuatan melainkan denganpertolongan Allah.” yang Al-
170. Ketika terjadi pada dirinya apa yang bukan menjadi pilihannya,
171. قَدَرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
172. “Allah telah menakdirkan dan apa yang dikehendaki-Nya itulah yang terjadi.”
173.
Doa saat dikalahkan satu perkara
174. حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
175. “Cukuplah Allah sebagai Penolong dan Dialah sebaik-baik Pelindung.”
176.
Doa ketika ditimpa musibah
177. إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ عِنْدَكَ أَحْتَسِبُ مُصِيبَتِي فَآجِرْنِي فِيهَا وَأَبْدِلْ لِي بِهَا خَيْرًا مِنْهَا
178. “Sesungguhnya kita ini milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan kembali. Ya Allah, di sisi-Mu akumengharap pahala atas musibah yang menimpa diriku, maka berikanlah pahala atas musibah ini dangantilah dengan yang lebih baik.”
179.
Doa ketika merasa disulitkan sesuatu
180. اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
181. “Ya Allah, tiada kemudahan kecuali jika Allah menjadikannya mudah dan Engkau kuasa untukmenjadikannya mudah. Engkau kuasa untuk menjadikan yang sulit jika Engkau kehendaki menjadimudah.”
182.
Doa ketika marah
183. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
184. “Aku berlindung kepada Allah dari godaan-godaan setan yang terkutuk.”
185.
Doa jika dugaan dengan banyak hutang,
186. اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
187. Ya Allah, cukupkanlah aku dengan halal-Mu dari mencari yang halal dan kayakanlah aku dengankarunia-Mu dari yang selain-Mu.”
188.

189.
Doa-Doa Ketika Sakit Menjelang Wafat
190.

191. Ketika mengeluh sakit, meletakkan tangannya pada anggota badan yang sakit, kemudian mengatakan, “Bismillah” (tiga kali),
192. أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
193. “Aku berlindung dengan keperkasaan dan kekuasaan Allah dari sejelek-jelek yang aku dapati dan akukhawatiri.”
194.
Doa ketika menjenguk orang sakit
195. اللَّهُمَّ اُذْهِبَ الْبَأْسَ رَبِّ النَّاسِ اِشْفِ وَأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
196. “Ya Allah, hilangkanlah rasa sakit wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah, karena Engkau Mahamenyembuhkan. Tiada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkanrasa sakit.”
197. Kemudian dengan tangannya Rasulullah saw. mengusap si sakit dan menghibur perasaannya.
198.
Doa ketika ta’ziah
199. إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ
200. “Sesungguhnya bagi Allah apa saja yang diberikan dan segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktunya. Maka hendaklah bersabar dan mengharap pahala dari-Nya.”
201.
Doa shalat jenazah untuk si mayat,
202. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
203. “Ya Allah, ampunilah ia, rahmatilah ia dan berikanlah maaf kepadanya, luaskanlah tempat masuknyadan mandikanlah ia dengan air, es dan embun, serta bersihkanlah ia dari kesalahan-kesalahansebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantilah untuknya rumah yang lebihbaik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, istri yang lebih baik daripadaistrinya, masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah dari siksa kubur dan siksa neraka.”
204.
Doa ketika ziarah kubur
205. السَّلاَمُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ يَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ أَنتُم لَنَا فَرَطٌ ونَحْنُ لَكُم تَبَعٌ اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلاَ تُضِلُّنَا بَعْدَهُمْ
206. “Salam sejahtera wahai penghuni kubur, orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir di antara kalian. Insya Allah, kami sungguh akan menyusul kalian. Aku meminta kepada Allah keampunan bagi kami dan kamu sekalian. Bagi kami, kalian adalah pendahulu dan bagi kalian, kami adalah pengikut. Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami balasan kebaikan mereka dan janganlah Engkau sesatkan kami setelah mereka.”
207.

208.
Solat Tasbih
209.

210. Empat rakaat dengan satu atau dua salam, setelah membaca Al-Fatihah dan Surat membaca tasbih sebanyak 15 kali,
211. سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
212. “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.”
213.
Wirid Rabithah
214.

215. قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
216. “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)."
217. Lalu membaca doa,
218. اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ لِي
219. “Ya Allah, sesungguhnya ini adalah malam-Mu yang telah menjelang dan siang-Mu yang tengah berlalu serta suara-suara dari para penyeru-Mu, maka ampunilah aku.”
220. Kemudian menghadirkan wajah-wajah para ikhwah dan merasakan hubungan batin dengan mereka, lalu berdoa,
221. اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهَ الْقُلُوبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَي طَاعَتَكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَي دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَي نُشْرَةَ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِّمْ وُدَّهَا وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأْهَا بِنُورِكَ الَّذِي لاَ يَخْبُو وَاشْرَحْ صُدُورَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ وَأَمِتْهَا عَلَي الشَّهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ اَللَّهُمَّ آَمِيْنَ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي آَلِهَ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ
222. “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah bersatu dalam mencintai-Mu dan berjumpa di atas ketaatan kepada-Mu dan bersatu di atas dakwah-Mu dan berjanji untuk menyebarkan syariat-Mu, karena itu kuatkanlah, ya Allah ikatannya, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalannya, penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dada-dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan dengan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan makrifah-Mu dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, amin dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Muhammad saw., kepada keluarganya dan kepada para sahabat beliau.”
223.

224.


225. Do'a Untuk Kesedihan Yang Mendalam

226. لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ.
227.

“Tiada Tuhan yang hak selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada Tuhan yang hak selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang hak selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.”

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang hak selain Engkau.”

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ.

“Tiada Tuhan yang hak selain Eng-kau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zhalim.”

اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا.

“Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu.”

Do'a Penawar Hati yang Duka

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khusus-kan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”

Do'a Qunut Witir

اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، [وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ]، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ.

“Ya Allah! Berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi, sayangilah aku seba-gaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berilah berkah apa yang Engkau berikan kepadaku, jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau qadha, sesungguhnya Engkau yang menjatuh-kan qadha, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepadaMu. Se-sungguhnya orang yang Engkau bela tidak akan terhina, dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”

Do'a Apabila Merasa Takut Dan Kesepian Ketika Tidur

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ.

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan dan siksaanNya, serta kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan setan (bisikannya) serta jangan sampai mereka hadir (kepadaku).”

Do'a diberikan Ketetapan Hati

اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبُنَا عَلَى طَاعَتِكَ.
“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami pada ketaatan kepada-Mu”*1

يا مقلب القلوب، ثبت قلبى على دينك.
“Wahai zat yang membolak-balikan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu”*2

*1) HR.Muslim(4/2045) no.2654
*2) HR.At-Tirmidzi no.3522

DOA KETETAPAN HATI DALAM HIDAYAH

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ

[Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa Wa Hab Lanaa Min Ladunka Rohmatan, Innaka Antal Wahhaab]

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (QS.Ali ‘Imran:8)

DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

[Alloohumma Inni A’uudzu Bika An Usyrika Bika Wa Ana A’lam, Wa Astaghfiruka Limaa Laa A’lam]

”Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengeta-huinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.)

BACAAN BAGI ORANG YANG RAGU DALAM BERIMAN

A.
1. Bagi orang yang ragu dalam beriman, hendaklah mohon perlindungan kepada Allah (HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120)

2. Berhenti dari keraguannya.( HR. al-Bukhari 6/336 dengan Fat-hul Bari dan Muslim 1/120)

B. Hendaklah mengatakan:
آمَنْتُ بِاللهِ وَرُسُلِهِ
“Aku beriman kepada Allah dan kebenaran para rasul yang diutus oleh-Nya.” ( HR. Muslim 1/119-120)

C. Hendaklah membaca firman Allah Ta’ala:

“Dia-lah yang Awal (Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada), yang Akhir (Di saat segala sesuatu telah hancur, Allah masih tetap kekal), yang Zhahir (Dia-lah yang nyata, sebab banyak bukti yang menyatakan adanya Allah), yang Batin (tidak ada sesuatu yang bisa menghalangiNya. Allah lebih dekat kepada hambaNya daripada mereka pada dirinya). Dia-lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.” ( HR. Abu Dawud 4/329. Menurut pendapat al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/962)

Do'a Berlindung Dari Perbuatan Buruk

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِىْ، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِىْ، وَمِنْ شَرِّلِسَانِيْ، وَمِنْ شَرِّقَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ، وَمِنْ شَرِّمَنِيِّيْ.
( Alloohumma innii a’uudzubika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii )

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendngaranku, kejahatan penglihatanku, keburukan lidahku, keburukan hatiku dan keburukan air maniku. ( HR.Abu Dawud no.1551, at-Tirmidzi no.3492 )
اَللَّهُمَّ جَنِبْنِيْ مُنْكَرَاتِ اْلأَخْلاَقِ، وَاْلأَهْوَاءِ، وَاْلأَعْمَالِ، وَاْلأَدْوَاءِ.
( Alloohumma janibnii munkarootil akhlaaqi, wal ahwaa i, wal a’maali, wal adwaa i)

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari berbagai kemungkaran akhlak, hawa nafsu, amal perbuatan dan segala macam penyakit. (HR.Al-Hakim dan dia mengatakan hadits tsb sahih dng syarat Muslim.)
َاللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّمَالَـمْ أَعْمَلْ.
Alloohumma innii a’uudzubika min syarri maa ‘amiltu, wa min syarri maa lam a’mal)

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan apa yang belum aku kerjakan” (HR.Muslim(4/2085) no. 2716)

Do'a Berlindung Dari Kebinasaan dan Kehancuran

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ التَّرَدِّيْ ، وَالْهَـدْمِ، وَالْغَرَقِ، وَالْحَرِيْقِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْيَتَخَبَّطَنِيَ الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبيْلِكَ مُدْبِرً، وَأَعُوْذُبِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا.
"Allohumma innii a'uudzubika minattaroddii, wal hadmi, wal ghoroqi, wal hariiqi , wa a'uudzubika ayyatakhobbathoniyasy syaithoonu 'indal mauti, wa a'uudzubika an amuuta fii sabiilika mudbiron, wa a'uudzubika an amuuta ladiighon.

Artinya :
"Ya, Alloh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (jatuh), kehancuran (tertimpa), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari rasukan syaitan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat.

HR.An-Nasa'i dan Abu Dawud no. 1552 juga Shahih an-Nasa'i(3/1123)

Do'a Berlindung Dari Sifat Yang Jelek Dan Mohon dibersihkan Hati

اللَّهُمَّ إِنِّـيْ أَعُـوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـزِ، وَالْكَسَـلِ، وَالْـجُبْنِ، وَالْبُخْلِ، وَالْهَـرَمِ، وَعَذَابِ الْقَـبْرِ، اَللَّهُمَّ اتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَـا، وَزَكِّـهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّـهَا، أَنْتَ وٍلِيْـهَا وَمَوْ لاَهَا، اَللَّهُمَّ إِنِي أَعُوْذُبِـكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعَوَةٍ لاَ يَسْتَجَابُ لَهَـا.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadamu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kekikiran, pikun, dan adzab kubur.

YaAllah, berikanlah ketakwaan pada diriku dan sucikanlah ia, karena engkaulah sebaik-baik dzat yang menyucikannya, Engkau pelindung dan pemeliharanya.

Ya Allah, Sesungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, nafsu yang tidak pernah puas dan do’a yang tidak dikabulkan”

CARA MENYELAMATKAN DIRI DARI DAJJAL

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ وَاْلاِسْتِعَاذَةُ بِاللهِ مِنْ فِتْنَتِهِ عَقِبَ التَّشَهُّدِ اْلأَخِيْرِ مِنْ كُلِّ صَلاَةٍ.

Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al-Kahfi, maka terpelihara dari (gangguan) dajjal.” (HR. Muslim 1/555. Dan dalam riwayat lain, “dari akhir surah Al-Kahfi” , Muslim 1/556)
Begitu juga minta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal setelah tasyahud akhir dari setiap shalat.

Bacaan Untuk Menolak Gangguan Setan

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ الَّتِيْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَبَرَأَ وَذَرَأَ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيْهَا، وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي اْلأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَانُ.
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu ma-lam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”
( HR. Ahmad 3/419 dengan sanad yang shahih, Ibnus Sunni no. 637, lihat pula Majma’uz Zawa’id 10/127 dan Takhrijuth Thahawiyah lil Arnauth 133.)

Do'a Orang Yang Mengalami Kesulitan

اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً.

Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau meng-hendakinya.” *)

*) HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, h. 106

Do'a Agar Bisa Melunasi Hutang

اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.

“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezekiMu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karuniaMu (hingga aku tidak minta) kepada selainMu. HR. At-Tirmidzi 5/560, dan lihat kitab Shahihut Tirmidzi 3/180.”

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” HR. Al-Bukhari 7/158

Doa Apabila Takut Kepada Suatu Kaum

اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ.

Ya Allah, cukupilah aku dalam menghadapi mereka dengan apa yang Engkau kehendaki.
( HR. Musliim 4/2300. )

Do'a Orang yang Takut Kezaliman Penguasa

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ فُلاَنٍ بِنْ فُلاَنٍ، وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلاَئِقِكَ، أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

Ya Allah, Tuhan Penguasa tujuh langit, Tuhan Penguasa ‘Arsy yang agung. Jadilah Engkau pelindung bagiku dari Fulan bin Fulan, dan para kelompoknya dari makhlukMu. Jangan ada seorang pun dari mereka menyakitiku atau melampaui batas terhadapku. Sungguh kuat perlindunganMu, dan agunglah pujiMu. Tiada Tuhan yang hak selain Engkau.

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَعَزُّ مِنْ خَلْقِهِ جَمِيْعًا، اللهُ أَعَزُّ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ، أَعُوْذُ بِاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ، الْمُمْسِكِ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ أَنْ يَقَعْنَ عَلَى اْلأَرْضِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، مِنْ شَرِّ عَبْدِكَ فُلاَنٍ، وَجُنُوْدِهِ وَأَتْبَاعِهِ وَأَشْيَاعِهِ، مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ، اَللَّهُمَّ كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ شَرِّهِمْ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَعَزَّ جَارُكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ. (3×)

Allah Maha Besar. Allah Maha Perkasa dari segala makhlukNya. Allah Maha Perkasa dari apa yang aku takutkan dan khawatirkan. Aku berlindung kepada Allah, yang tiada Tuhan yang hak selain Dia, yang menahan tujuh langit agar tidak menjatuhi bumi kecuali dengan izinNya, dari kejahatan hamba-Mu Fulan, serta para pembatunya, pengikutnya dan pendukungnya, dari jenis jin dan manusia. Ya Allah, jadilah Engkau pelindungku dari kejahatan mereka. Agunglah pujiMu, kuatlah perlindunganMu dan Maha Suci asmaMu. Tiada Tuhan yang hak selain Engkau. (Dibaca 3 kali)

Doa Menolak Firasat Buruk / Sial

اَللَّهُمَّ لاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ، وَلاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.

“Ya Allah! Tidak ada kesialan kecuali kesialan yang Engkau tentukan, dan Tidak ada kebaikan kecuali keba-ikanMu, serta tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau.” (HR. Ahmad 2/220, Ibnus Sunni no. 292, dan lihat Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1065)

Do'a Mohon Keberkahan

اَللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالِي وَوَلِدِيْ ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَنِيْ ، وَأَطِلْ حَيَاتِيْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَأَحْسِنْ عَمَلِي، وَاغْفِرْلِي.
“Ya Allah, perbanyaklah harta kekayaanku dan juga anakku serta berikanlah berkah kepadaku atas apa yang telah Engkau karuniakan kepadaku. (Dan panjangkanlah kehidupanku pada ketaatan)”
(HR.At-Tirmidzi no.3604)

Do'a Ingin Mendapatkan Keturunan yang Shalih

رَبِّ لاَ تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُالْوَرِثِيْنَ
( Rabbi la tadzarnii fardan wa anta khairul warisiin )
“Ya Rabbku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah waris yang paling baik” (QS.Al-Anbiyaa’: 89)
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصَّلِحِيْنَ
( Rabbi habli minash shaalihiin )
“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku( seorang anak) yang termasuk orang-orang yg Shaalih” (QS.Ash-shaaffat: 100)

رَبِّ هَبْ لِى مِنَ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةًً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
( Rabbi habli milladunka dzurriyyatan thayyibatan, innaka samii’uddu’aa’ )
“Ya Rabbku, berikanlah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya engkau maha pendengar do’a” (QS.Al-Imran: 38)

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَجِنَا وَذُرِّيَتُنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
( Rabbana hablanaa min azwajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin waj’alnaa lilmuttaqiina imaa maa )
“Ya Rabb kami, anegerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati ( kami ), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ( QS.Al-Furqaan: 74 )

Do'a Agar Tergolong Orang-Orang yang BerIman

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلحْقْنِى بِالصَّلِحِيْنَ وَاجْعَلْ لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِىاْلأَخِرِيْنَ وَاجْعَلْنِى مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيْمِ وَلاَ تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُوْنَ

( Rabbi Hablii hukman wa alhiqni bish shaalihiina waj’allii lisaana sidqin fil akhiriina waj’alnii miwwaratsati jannatin na’iim wa laa tukhzinii yauma yub’atsuun )

Artinya :
“Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku kedalam golongan orang-orang yang shalih. Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang yang dating kemudian, serta jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan. Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan” ( QS.Asy-Syu’araa’ : 83-85 dan 87 )

Do'a Agar diberi ilmu yg bermanfa'at dan berlindung dari ilmu yg tak manfa'at

228. اَللَّهُمَّ اَنْفَعْنِيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ، وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ، وَزِدْنِـيْ عِلْمًا.
230. g bermanfa’at bagiku, serta tambahkanlah ilmu bagiku”(HR.At-Tirmidzi no.3599)
231.

232. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
233. ”Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfa’at, rizki yang baik dan amal yang diterima”(HR.Ibnu Majah)
234.

Do’a Mohon menjadi Orang Yang Banyak Berdzikir,Bersyukur Dan Taat

اللَّهُمَّ أعِنِّىْ عَلَىْ ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
( Allaahumma A’innii ‘ala dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatika )

“Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu”

Do'a Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

“Ya Allah, Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” *1

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah Alma-sih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlin-dung kepadaMu dari perbuatan dosa dan kerugian." *2

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku ba-nyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepa-daku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang." *3

1* HR. Al-Bukhari 2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh hadits ini dalam riwayat Muslim.
2* HR. Al-Bukhari 1/202 dan Muslim 1/412.
3* HR. Al-Bukhari 8/168 dan Muslim 4/2078.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (Q.s. al-Baqarah: 286).

Doa Orang Yang Tertimpa Musibah

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا.

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku).”( HR. Muslim 2/632 )

Imam Hasan Al Basri mengatakan: Tafsir Surat-Baqarah ayat 201; Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan di dunia (ilmu dan ibadah) dan kebaikan di akhirat (Surga).
235.

236. Doa Dari Al-Quran
237.

1. {رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي * وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي * وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي * يَفْقَهُوا قَوْلِي} [طه: 25- 28]

1.

1. {رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي} [القصص: 16].

1.

1. {رَبَّنَا ءامَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ} [آل عمران: 53]

1.

1. {رَبَّنَا ءاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [البقرة: 201].

1.

1. {سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [البقرة: 285].

1.

1. {رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [البقرة: 286].

1.

1. {حَسْبِي اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} [التوبة:129].

1.

1. {عسى ربي أن يهديني سواء السبيل} [القصص: 22]

1.

1. {رَبِّ نَجِّنِي مِنْ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} [القصص: 21].

1.

1. {رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ} [الأعراف: 23]

1.

1. {رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنْ الْخَاسِرِينَ} [هود: 47].

1.

1. {رَبَّنَا ءامَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ} [المؤمنون: 109]

1.

1. {رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا * إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا} [الفرقان: 65- 66].

1.

1. {رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا} [الفرقان: 74].

1.

1. {رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِي مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ} [نوح: 28].

1.

1. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ} [البقرة: 127-128].

1.

1. {رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ} [إبراهيم: 40].

1.

1. {رَبَّنَا ءامَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ} [المائدة: 83].

1.

1. {رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأَصْنَامَ} [إبراهيم: 35].

1.

1. {رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ} [القصص: 24]

1.

1.

1. {رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [الممتحنة: 4].

1.



{رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ} [آل عمران: 38].
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ} [النمل: 19].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [الممتحنة:5].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} [الأعراف: 47]
{رَبِّ انصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ} [العنكبوت: 30].
{رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ} [آل عمران: 16]
{رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ} [التحريم: 8]
{رَبِّ هَبْ لِي مِنْ الصَّالِحِينَ} [الصافات: 100].
{رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ * وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الآخِرِينَ * وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ}[الشعراء: 83-85]، {وَلا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ} [الشعراء: 87]
{رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ} [إبراهيم: 41].
رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ * وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ} [المؤمنون: 97-98].
{رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا} [طه: 114].
رَبَّنَا ءاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا} [الكهف: 10].
{رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ} [الحشر: 10].
{رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنْ الْمُسْلِمِينَ} [الأحقاف: 15].
{رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ * رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلْ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ * رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأَبْرَارِ * رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ}[آل عمران: 191-194
{رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ} [آل عمران: 8].
{رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ} [المؤمنون: 118].
{رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [آل عمران: 147].
{رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ * وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنْ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} [يونس: 85-86]
{رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ} [الأنبياء: 89]
{لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنْ الظَّالِمِينَ} [الأنبياء: 87].
{رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ} [الممتحنة: 4].